Wednesday, February 16, 2011

Goodbye, Insomnia!


Insomnia atau kesulitan tidur, bagi sebagian orang seringkali dianggap sebagai suatu hal yang biasa, namun jika insomnia ini dibiarkan maka akan menimbulkan berbagai akibat yang nantinya bisa mengganggu kondisi psikologis dan fisik, bahkan kematian. Ewh, serem amat!

Sebenarnya, apa sih insomnia itu? Jika insomnia disebabkan karena faktor psikologis seperti stres dalam jangka waktu tertentu yang disebabkan situasi sosial, masalah pribadi yang tidak kunjung selesai dsb maka insomnia ini tergolong insomnia yang disebabkan faktor psikologis. Namun, jika Anda hanya mengalami insomnia hanya 1 atau 2 hari dan hal ini disebabkan karena lingkungan tempat tinggal Anda yang bising maka Anda hanya perlu pindah tempat tinggal untuk menyembuhkan insomnia Anda. Selain itu, jika Anda mengalami insomnia karena sedang mengalami sakit fisik maka insomnia tersebut akan hilang setelah Anda sembuh. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa definisi insomnia itu.

Apakah Insomnia?

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV), mendefinisikan insomnia sebagai kesulitan memulai tidur, mempertahankan tidur, merasa tidak segar pada waktu bangun pagi dan mengalami kualitas tidur yang buruk. Setelah Anda mengetahui definisi insomnia, apakah Anda sudah mulai memperhatikan diri Anda, apa Anda memang mengalami insomnia atau tidak. Untuk lebih jelasnya, Anda perlu mengetahui apa saja gejala-gejala insomnia.

Gejala Insomnia:

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV), menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang dapat didiagnosis sedang menderita insomnia, yaitu:

  • Kesulitan untuk memulai, mempertahankan dan tidak dapat memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluahan yang paling banyak terjadi.
  • Insomnia menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat mengganggu fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting yang lain.
  • Insomnia bukan termasuk narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan, gangguan ritme sirkadian atau parasomnia.
  • Insomnia tidak terjadi karena gangguan mental lain seperti gangguan depresi dan delirium.
  • Insomnia tidak terjadi karena efek fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat atau kondisi medis yang umum.
Dengan adanya gejela-gejala yang disebutkan oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV), maka insomnia sudah pasti dapat mengganggu berbagai fungsi sosial.

Meskipun efek insomnia dialami sebagian besar dalam tempo yang singkat, beberapa orang terkadang baru menyadarinya setelah insomnia yang mereka derita mulai parah. Oleh sebab itu diperlukan informasi tentang insomnia secara detil.

Berikut Jenis-Jenis Insomnia:

  • Transient Insomnia:
Durasi insomnia ini hanya satu atau beberapa hari. Biasanya disebabkan oleh stres baru, situasi dramatis yang mengguncang hidup si penderita. Jika Anda mengalami insomnia sekilas, hanya beberapa hari, dipastikan Anda mengalami jenis insomnia ini. Kafein, rokok, dan obat-obatan tertentu dapat mengurangi insomnia jenis ini. Tapi usahakan untuk menghindarinya karena hal ini bisa menimbulkan kecanduan.

  • Short Term Insomnia:
Jenis insomnia ini agak lama durasinya diibandingkan jenis yang pertama, antara 1 hingga 3 minggu. Untuk kaum perempuan, Insomnia ini sering dialami ketika ada perubahan hormonal di dalam tubuh mereka. Selama menstruasi, hormon progesteron mengalami penurunan sehingga efek Insomnia jenis ini akan timbul. Insomnia ini juga dialami oleh mereka yang berada di dalam pekerjaan yang menekan.Terlalu terang ruang tidur Anda juga bisa menyebabkan Short Term Insomnia. Hal ini dikarenakan hormon melatonin yang dihasilkan oleh otak bagian tengah mengalami gangguan.

  • Chronic Insomnia:
Jika Anda mengalami kesulitan tidur setiap hari dalam satu bulan atau lebih, bisa dipastikan Anda mengalami jenis Insomnia Kronis. Seluruh kegiatan dan pekerjaan Anda akan serta merta terganggu. Kesehatan si penderita juga akan turun sangat drastis.

  • Primary Chronic Insomnia:
Insomnia ini terjadi ketika gejala yang ditunjukkan tidak sesuai dengan kondisi fisik dan mental si penderita.
  • Secondary Chronic Insomnia:
Kondisi ini dialami oleh mereka yang mengalami depresi dan kelainan gangguan emosional dan fisik secara berlebihan sehingga tidak bisa menemukan kualitas tidur mereka yang baik.

Solusinya?

Pada akhirnya, untuk menjawab kasus Insomnia ada beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan adalah sebagai berikut :

  • Berolah raga teratur. Beberapa penelitian menyebutkan berolah raga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olah raga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan Anda menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik. Hindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur. Makanan yang terlalu banyak akan menyebabkan perut menjadi tidak nyaman, sementara minum yang terlalu banyak akan menyebabkan Anda sering ke belakang untuk buang air kecil. Sudah tentu kedua keadaan ini akan menganggu kenyenyakan tidur Anda.
  • Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal-hal yang menimbulan suara, pastikan Anda nyaman dengan suhu ruangan tidur Anda. Jauhkan jam meja dari pandangan Anda karena benda itu dapat membuat Anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.
  • Kurangi mengkonsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat Anda terjaga seperti teh, kopi. alkohol dan rokok. Minuman dan rokok ini akan menyebabkan Anda terjaga yang tentu saja tidak Anda perlukan bila Anda ingin tidur.
  • Makanlah makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat menjelang tidur, bila tersedia, tambahkan dengan segelas susu hangat.
  • Mandilah dengan air hangat 30 menit atau sejam sebelum tidur. Mandi air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat juga mengurangi ketegangan tubuh.
  • Hentikan menonton TV, membaca buku, setidaknya sejam sebelum tidur.
  • Gunakanlah tempat tidur Anda hanya khusus untuk tidur. Hal ini akan membantu tubuh Anda menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tidur. Saat Anda berbaring di tempat tidur, maka akan timbul rangsangan untuk tidur. Aturlah lingkungan kamar tidur secara efektif dan efisien, termasuk lampu tidur yang memenuhi syarat tidur.
  • Lakukan aktivitas relaksasi secara rutin. Mendengarkan musik, melatih pernafasan, meditasi dan lain-lain akan membantu memperlambat proses yang terjadi dalam tubuh sehingga tubuh anda menjadi lebih santai. Keadaan ini akan mempemudah Anda untuk tidur.
  • Jernihkan pikiran Anda. Enyahkanlah segala kekhawatiran yang menghinggapi pikiran Anda. Salah satu cara untuk ini adalah menuliskan semua pikiran Anda lewat media blog.
  • Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari. Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur Anda selanjutnya.
Selain itu, beberapa pemijatan sebelum tidur yang bisa dilakukan sendiri pun sangat disarankan dan tidak ada salahnya juga untuk mencobanya.


Well, selamat mencoba dan semoga buat kalian yang terkena serangan Insomnia ini bisa menemukan jam tidurnya kembali dengan teratur. Dengan tidur yang berkualitas dan cukup, kita dapat lebih siap dan berkonsentrasi penuh untuk melakukan aktivitas esok harinya.


(Dirangkum dari berbagai sumber informasi).

No comments:

Post a Comment