Thursday, May 21, 2015

Keputusanmu, Takdirmu!
























Dalam hidup kita pasti akan selalu dihadapkan pada banyak pilihan-pilhan. Bahkan tidak menutupkemungkinan jika pilihan-pilihan tersebut terkadang sangat dilematis. Bahkan jika pilihannya sangat pelik, akan membuat kita gamang dalam mengambil dan menentukan keputusan. Walau bagaimanapun, kita tetap diharuskan untuk menentukan pilihan dari pilihan-pilihan tersebut. Semakin tepat keputusan kita, maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan dan keberhasilan yang nantinya akan diperoleh. Tetapi jika kita salah dalam mengambil keputusan, maka konsekuensinya kita pun harus mengorbankan "biaya" kesalahan dalam mengambil keputusan dalam menentukan pilihan hidup tersebut. Well, our decision determines our destiny! Keputusan yang tepat adalah kunci keberhasilan.

Hidup adalah perjalanan dari satu keputusan ke keputusan-keputusan lainnya. Keputusan di masa lalu, akan berpengaruh terhadap kehidupan sekarang, dan keputusan sekarang akan berpengaruh terhadap kehidupan kita di masa depan. Rangkaian keputusan ini akan membentuk rute dan "benang" takdir yang harus kita lalui. Keputusan juga bisa menjadikan kita mampu dalam menentukan suatu rute dari sekian banyak rute yang harus dipilih dalam hidup.

Tuhan telah memberikan kebebasan kepada kita semua untuk menentukan jalan hidup yang harus kita tempuh, tetapi kehendak kita tersebut sudah pasti akan dibatasi dengan kehendak-Nya. Kita hanyalah makhluk yang bebas menentukan takdir masing-masing dalam naungan kehendak sang Pencipta. Takdir kita tidak akan berubah jika kita tidak mau merubahnya. Itulah mengapa nasih suatu golongan, juga individu tidak akan berubah jika bukan mereka sendiri yang mengubahnya.

Takdir kita dibentuk dari keputusan-keputusan hidup yang sudah diambil, yang sudah di "approve" oleh sang Pencipta. Dengan demikian, perbedaan nasib antara satu orang dengan orang lainnya adalah buah dari keputusannya masing-masing. Misalkan ketika seseorang sedang menghadapi cobaan hidup, maka dia akan dihadapkan pada dua pilihan, berani menghadapinya atau menyerah. Jika dia memilih untuk menghadapi cobaan tersebut, kemungkinan besar dia akan lulus dari cobaan tersebut, dan memperoleh derajat yang lebih tinggi. Tapi jika dia memilih yang kedua, maka kemungkinan besar dia akan berada pada kesulitan, penyesalan bahkan penderitaan. Atau ketika ada seorang sarjana yang baru saja menyelesaikan pendidikannya, dihadapkan pada dilema dalam pengambilan keputusan, apakah melanjutkan kuliah S2, mulai bekerja atau mulai berwirausaha. Tentunya setiap pilihan tersebut, akan memberikan corak takdir yang berbeda pada kehidupannya di masa depan.

Cobalah sejenak mengingat keputusan kita beberapa tahun yang lalu. Bayangkan jika anda memutuskan suatu hal yang berbeda dari keputusan yang sudah anda ambil, apakah anda akan seperti sekarang ini? Atau bisa sebaliknya, anda menyesal, dan tidak ingin seperti sekarang ini? Keadaan bisa saja berbeda. Bisa jadi lebih baik, atau bahkan bisa jadi lebih buruk. Bayangkan jika dulu anda memutuskan belajar disekolah yang berbeda, atau memutuskan untuk memulai suatu bisnis yang berbeda, atau memutuskan untuk tinggal di tempat atau kota yang berbeda, tentunya setiap keputusan tersebut akan berdampak pada keadaan anda disaat sekarang ini.

Saya yakin dan percaya bahwa keputusan-keputusan yang kita ambil didalam hidup, memiliki pengaruh besar terhadap takdir kita. Selebihnya, kehendak dan keputusan Tuhan lah yang nantinya akan menjadi pusat dan penentu dari segala keputusan. Saya percaya, Tuhan tidak akan merubah takdir kita, jika dari dalam diri kita sendiri tidak ada keinginan untuk mengubahnya. Merubah takdir adalah dengan cara membuat keputusan-keputusan hidup yang berkualitas. Ketika kita dihadapkan pada pilihan untuk hidup sukses atau biasa-biasa saja, pilihan hidup sukses. Ketika kita dihadapkan pada pilihan hidup untuk menjadi kaya atau miskin, pilihlah kaya. Ketika dihadapkan antara menang atau kalah, maka pilihlah kemenangan. Semakin berkualitas keputusan-keputusan hidup kita, maka semakin berkualitas pula takdir kita. Sebaliknya, banyak orang yang asalnya sejahtera tiba-tiba hidup berkekurangan. Hal ini terjadi bukan karena keadaan yang membuatnya, tetapi karena keputusan-keputusan didalam hidup dia yang sebelumnya yang membuat dia menjadi demikian.

Banyak hal penting yang harus diputuskan dalam hidup. Keadaan kita saat ini adalah hasil dari keputusan kita di masa lalu. Jika ada orang yang lebih sukses dari kita, maka itu adalah buah dari keputusannya di masa lampau, atau sebaliknya, jika ada orang yang hidupnya lebih terpuruk dari kita, itu pun hasil dari keputusannya di masa lampau. Keputusanmu akan membangun takdirmu. Maka tentukanlah masa depan kita di dunia ini, maupun nanti di akhirat. Tentukanlah hal penting yang harus kita lakukan, dan apa yang paling bermakna dalam kehidupan kita. Jika kita mampu memutuskan sesuatu dengan baik, maka secara tidak langsung itu adalah pertanda bahwa kita mampu menguasai kehidupan kita dengan baik.

Putuskan sesuatu yang berkualitas didalam kehidupanmu mulai dari sekarang juga! Dengan usaha, dan tetap mendekatkan diri dengan Tuhan, anda dan saya bisa menjadi apapun yang kita putuskan. Amin!

Sunday, May 10, 2015

"Happy Mother's Day in Heaven, Ma..."



In memory of my mother's love.
Beautiful, gentle, understanding, forgiving, unconditional.. I was blessed for 31 years.

Happy International Mother's Day to all great Moms out there. God bless you all!

Sunday, March 8, 2015

Menjadi Kaya Yang Sebenarnya.
















Saat ini, banyak individu yang memiliki gaya hidup defisit. Pengeluaran mereka lebih besar dibandingkan dengan pendapatan. Mereka memilih untuk hidup diatas kemampuannya. Kekurangan pendapatan karena besarnya budget bulanan terpaksa dipenuhi dengan pinjaman. Mereka yang memiliki gaya hidup extravaganza biasanya cenderung ingin memenuhi semua keinginan dan kebutuhannya diatas pendapatannya. Jika uang adalah kekuatan, mereka meminjam kekuatan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Alih-alih bukannya kesejahteraan yang mereka raih, tapi bebab-beban yang harus dihadapi di masa depan, termasuk hutang-hutang yang harus mereka lunasi.

Memang, manusia memiliki banyak sekali keinginan, bahkan karena banyaknya keinginan tersebut, ada anggapan bahwa keinginan manusia itu tidak terbatas. Akhirnya kehidupan mereka pun tidak berkualitas. Orang-orang yang tidak bisa membayar tagihan telepon di akhir bulan, tidak bisa membayar tagihan kartu kredit, tidak bisa membayar cicilan rumah atau kendaraan bahkan yang masih ngontrak atau ngekos sekalipun masih sering keteteran dalam membayar sewa kontrakan secara tepat waktu, adalah mereka yang telah memutuskan untuk hidup diatas kemampuan mereka. Atau karena tiba-tiba pendapatan tidak stabil sehingga pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Hal ini pada akhirnya menimbulkan banyak kejadian yang sangat tidak mengenakkan. Rumah atau mobil disita, dikejar-kejar debt-collector, disuruh keluar dari kontrakan atau kosan, dan masih banyak hal lainnya.

Dari semua rangkuman tersebut diatas, anda-kah salah satu dari mereka?

Salah satu cara terbaik dalam mengatasi masalah kendala anggaran adalah mengatur pengeluaran dibawah pendapatan. Gaya hidup yang memiliki pengeluaran dibawah pendapatan adalah kunci dari hidup yang sejahtera. Kita bahkan mungkin sering mendengar nasihat ini, tetapi pada kenyataannya tidak semudah menjalaninya. Hidup dibawah kemampuan adalah bagaimana memangkas pengeluaran dan terus meningkatkan pendapatan sehingga ada sebagian pendapatan yang bisa diinvestasikan.

Walaupun mengatur pengeluaran dibawah pendapatan bukanlah hal yang mudah, tetapi hal ini akan memberikan banyak manfaat terhadap kehidupan kita.

  • Kesempatan Untuk Menabung.

Ada tiga alasan utama seseorang membutuhkan uang. Pertama untuk konsumsi, kedua untuk berjaga-jaga, dan yang terakhir adalah untuk spekulasi, atau lebih tepatnya sebagai investasi. Jika merujuk pada alasan-alasan tersebut, mereka yang menghabiskan uangnya untuk konsumsi adalah mereka yang kehidupannya kurang efisien karena tidak memiliki kesempatan untuk menabung. Mereka juga memiliki kehidupan yang tidak berkualitas, karena tidak ada dana yang nantinya akan digunakan untuk berjaga-jaga maupun investasi.

  •  Kesempatan Untuk Investasi.

Jumlah uang yang ditabung, adalah sama dengan jumlah yang diinvestasikan. Maka ketika seseorang mampu menabung, berarti dia pun mampu berinvestasi. Mengapa ada kejadian yang menjelaskan bahwa orang kaya semakin kaya, dan orang miskin semakin miskin? Jangan salahkan pemerintah, orang kaya akan semakin kaya karena mereka memiliki sisa uang dari konsumsi untuk ditabung, sehingga bisa diinvestasikan. Sedangkan orang miskin semakin miskin karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk dikonsumsikan sehingga harus ditutupi dengan hutang. Mereka yang hidup diatas pendapatannya adalah mereka yang memiliki mental orang miskin, sedangkan mereka yang hidup dibawah pendapatannya adalah mereka yang memiliki mental orang kaya.

  •  Memiliki Dana Darurat.

Dalam hidup kita sering menghadapi ketidakpastian, dan didalam ketidakpastian tersebut terdapat resiko yang salah satunya adalah resiko munculnya keadaan darurat. Keadaan ini tentu saja bisa muncul dalam bentuk yang bermacam-macam yang memang sulit untuk diprediksi kapan datangnya dan seperti apa bentuknya. Demi menanggulangi keadaan darurat tersebut, maka kita pun harus memiliki dana darurat yang bisa kita gunakan ketika hal itu terjadi. Hidup pun akan semakin jauh lebih tenang ketika kita memiliki dana yang nantinya akan bisa digunakan ketika dalam keadaan yang mendesak.

  • Hidup Berkualitas.

Manakah yang anda pilih, kaya cepat tetapi hidup tidak berkualitas, atau kaya secara perlahan tetapi hidup berkualitas? Mereka yang memilih untuk membeli rumah, kendaraan mewah secara kredit ataupun menikmati liburan mewah dengan uang kredit adalah mereka yang tergesa-gesa dengan sesuatu yang mereka belum mampu untuk memilikinya. Seseorang yang membeli mobil secara kredit untuk dikonsumsi artinya dia menikmati sesuatu yang bukan miliknya, tetapi tetap harus membayar cicilan yang lebih mahal dibandingkan dengan harga mobil yang sebenarnya. Bunga dari cicilan tersebut adalah biaya untuk membayar ketergesa-gesaan dalam pemenuhan hasrat dan keinginannya. Akhirnya, dalam jangka beberapa tahun ke depan, dia hanya memiliki mobil hasil kredit yang membosankan, ketinggalan jaman atau sudah banyak yang rusak. Tetapi jika uang cicilan tersebut diinvestasikan, dan dia bisa bersabar untuk menangguhkan pembeliannya, kemungkinan besar dia akan bisa membeli dua atau tiga mobil dimasa depan. Mobil yang baru dan tentunya lebih bagus dari mobil kredit tersebut.

  • Kebebasan dan Keamanan Finansial.

Para pengusaha bekerja keras untuk meraih kebebasan finansial, sedangkan para pegawai bekerja keras untuk meraih keamanan finansial. Tetapi semua itu akan sia-sia jika kita masih memiliki gaya hidup defisit. Banyak pengusaha yang terjerat dengan hutang, dan banyak pegawai yang diakhir bulan, hanya menerima separuh dari gajinya. Akhirnya hidup pun menjadi sulit. Tapi jika mereka memilih untuk mengatur pengeluaran dibawah pendapatan, tentunya mereka pun akan mudah untuk meraih kebebasan dan keamanan finansial.

  • Menjadi Kaya Yang Sebenarnya.

Pada umumnya, semakin meningkat konsumsi seseorang, maka akan semakin tinggi pula hutangnya. Ada orang yang memiliki tingkat konsumsi tinggi, seperti memiliki mobil mewah, rumah mewah dsb, tetapi jika pendapatannya dikurangi dengan hutangnya hasilnya negatif. Hal ini adalah bentuk dari kekayaan yang semu. Dia akan kaya dengan tingkat konsumsi yang tinggi, tetapi dia kaya dengan kekayaan orang lain. Konsekuensinya dia harus mengembalikan kekayaan orang lain tersebut secara kredit dan tambahan bunga. Tetapi jika dia konsekuen untuk bisa menjaga agar tingkat konsumsi dibawah pendapatannya, menjaga agar tidak ada kegiatan konsumsi yang dipenuhi secara kredit, maka sudah dipastikan dia akan memiliki pola konsumsi yang sehat. Dan jika dia kaya, maka kekayaan yang dia miliki adalah bukan kekayaan yang semu, tetapi kekayaan yang sebenarnya.

Dari beberapa manfaat tersebut diatas, intinya adalah bagaimana agar kita memiliki kesempatan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk motif yang lain selain konsumsi. Jika seseorang mampu mengurangi presentasi konsumsinya dan menambah presentasi savingnya, tentu dia akan memiliki kesempatan lebih untuk berinvestasi dan berjaga-jaga. Dengan demikian dia akan mengalami pertumbuhan ekonomi secara personal, seiring dengan ketenangan hati.

Gaya hidup inilah yang akan menjadikan kita kaya yang sebenar-benarnya.


Dirangkum dari www.amhardinspire.com