Friday, December 31, 2010

3112



Susunan angka ''3112'' memiliki arti tersendiri buat gue karena angka tersebut melambangkan simbol dari tanggal dan bulan kelahiran gue, 31 desember.

Yup, Hari ini adalah hari ulang tahun gue!

Sebenarnya, Apa sih arti dan makna ulang tahun?
Gue yakin kalau setiap orang pasti punya cara dan tradisi masing-masing dalam memaknai hari kelahiran mereka. Yang jelas, Setiap mengenang dan merayakan bertambahnya setahun usia, Gue selalu bersyukur dan lebih bersyukur lagi atas kesempatan yang sudah diberikan Tuhan karena bisa menikmati kembali setahun lamanya hidup gue.

Banyak orang yang mengira bahwa dengan berulang tahun maka kita diberikan umur yang kembali panjang. Hal ini bisa kita temukan dari setiap ucapan yang selalu disertai dengan kata ''semoga panjang umur'' atau sering kita teriakkan saat bernyanyi lagu selamat ulang tahun.

Namun kenyataan yang sebenarnya adalah dengan berulang tahun, Maka kontrak hidup kita di dalam dunia pun jadi berkurang setahun.

Ulang tahun menurut gue adalah hari dimana seseorang lahir, Menandai hari dimulainya kehidupan di luar rahim. Dalam beberapa kebudayaan, Merupakan suatu kebiasaan untuk selalu merayakan peringatan ulang tahun seseorang contohnya dengan mengadakan pesta penyambutannya dengan keluarga dan orang-orang terdekat lainnya.

Hadiah sering diberikan pada orang yang merayakan ulang tahun. Juga merupakan suatu kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada hari ulang tahunnya.

Well,
Terlepas dari itu semua, Setidaknya gue tetap mensyukuri ulang tahun gue kali ini. Ulang tahun pertama sejak meninggalnya nyokap, ulang tahun pertama tanpa keluarga besar. Tidak seperti yang sudah-sudah.

Meskipun pertambahan umur yang sudah tidak muda lagi dan merayakannya dengan sangat sederhana tanpa adanya acara menyanyikan lagu kebangsaan yang biasanya selalu disenandungkan saat pesta ulang tahun dan tidak juga dengan tradisi tiup lilin dan sejumlah hadiah -nya tapi gue sangat bersyukur sekali atas kesempatan yang sudah Tuhan berikan tahun ini untuk kembali dipertemukan dengan angka kelahiran ini.
Buat gue,
Kesempatan dimana gue masih bisa melihat senyuman tulus dan merasakan kehangatan cinta seluruh keluarga besar adalah kado terindah yang pernah gue miliki!

Friday, December 24, 2010

Selamat Jalan, Mama!



"Berbahagialah orang yang mati dalam Tuhan sejak sekarang ini, supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka karena segala perbuatan mereka menyertai mereka” (2 Timotius 4:7).

'Margaretha Manda Patoding' adalah sosok seorang istri, mama, nenek dan saudari yang terkasih yang selalu menjalani keseharian hidupnya dengan sederhana. Ada banyak berkat yang selalu dilimpahkan, ada suka dan duka yang dapat kami nikmati dalam kehidupan bersama, namun tidak dapat dipungkiri dan dihalaukan dengan segala keterbatasan kemampuan dan kelemahan tubuh, penyakit apapun pasti akan selalu datang menghampiri raga setiap manusia. Demikian juga dengan Mama kami tercinta.

Sejak beberapa tahun yang lalu, Fisik Mama memang mulai melemah karena penyakit diabetes yang tidak mau lepas dari dalam tubuhnya. Mama selalu berjuang melawan penyakitnya dengan berbagai macam cara dan karena itulah kami tidak pernah lepas mata dalam memperhatikan kesehatan beliau.

Sejak tinggal jauh dari pandangan beliau. Mama menjadi satu-satunya orang yang selalu ada dalam setiap permasalahan yang gue hadapi. Beliau adalah sosok Mama sekaligus sahabat buat gue dalam menjalani kehidupan yang kata orang-orang diluaran sana, keras.

Meskipun tinggal jauh dan mungkin teramat jauh mengingat jarak antara Jayapura dan Bandung tidaklah dekat. Mama selalu rajin menelpon dan berbagi kabar dengan gue, anak bungsunya. Apa saja yang terjadi dalam kesehariannya entah dirumah, di dalam keluarga, lingkungan sekitar sampai kabar keluarga di kampungpun selalu dia bagikan ke gue. Mungkin pepatah "Jauh dimata, Dekat dihati" boleh berlaku diantara kami.

Adalah bulan Desember setiap tahunnya lah yang selalu menjadi bulan terbahagia diantara kami. Karena di bulan natal itulah, Gue selalu datang dan berkumpul bersama beliau, Ayah dan juga keluarga lainnya. Masih ada dalam ingatan gue, bagaimana Mama selalu sibuk menulis dan memberitahukan daftar pesananan-pesananan natalnya bersama Ayah menjelang kepulangan gue. Dan belum lagi beberapa jam sebelum kedatangan gue, beliau tidak henti-hentinya menanyakan keberadaan gue yang saat itu memang sedang dalam perjalanan menuju rumah. Rumah terindah yang selalu gue kangenin setiap saat.

Dan semua kenangan demi kenangan tentang sosok Mama di dalam ingatan gue itu akan selalu terus ada dan tidak akan pernah hilang meskipun Mama sudah meninggalkan gue. 4 November 2010 adalah tanggal yang tidak akan pernah gue lupakan seumur hidup. Tanggal dimana gue harus dipaksa untuk belajar menerima dan mengikhlaskan kepergian Mama yang sangat mendadak. Keadaan yang sama sekali tidak pernah hadir dalam keinginan gue.

Setelah menghabiskan 2 minggu bersama Mama di natal 2009 lalu, seharusnya akhir tahun ini menjadi akhir tahun kebahagiaan kami kembali karena bulan desember tinggal sebulan lagi. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Tuhan memajukan sebulan lebih awal untuk mempertemukan kami. Dan di dalam keadaan dukacita bukan sukacita seperti yang sudah-sudah.

Gue masih ingat betul ucapan ayah melalui telepon yang membangunkan tidur pagi gue di hari itu. "Pulang nak, Mama sudah pergi,..." ada ketidakpercayaan ketika mendengar berita itu. Gue masih terus berkeyakinan kalau itu hanyalah mimpi. Namun keyakinan gue pun mulai runtuh ketika Kakak laki-laki gue menelpon dan cuma suara tangisan dan terikan kerasnya lah yang gue dengar dari speaker handphone gue. Saat itulah, airmata dan kelemahan gue mulai keluar dan terus menerus menggerogoti fisik gue meskipun gue coba untuk menguatkan diri mengingat perjalananan yang akan gue tempuh menuju rumah tidaklah dekat.

Selama 13 jam perjalanan dari Bandung - Jakarta dan Jayapura, airmata gue terus keluar dengan harapan kalau apa yang yang sudah gue dengar itu tidak betul. Sesampainya di rumah, badan gue pun semakin lemas ketika melihat banyaknya karangan bunga dan keramaian orang-orang berbaju hitam disekitar rumah. Saat itu pula lah, gue sepenuhnya sadar kalau Mama memang benar-benar sudah pergi.

Mama,
Gue tidak bisa mengucapkan kata-kata apapun lagi sewaktu tepat berada di depan jenazah beliau. Air mata, dan pelukan kuat dari diri gue lah yang hanya mewakili perasaan kehilangan gue saat itu. Kehilangan yang mendalam atas kepergian seorang penyemangat hidup gue yang luar biasa.

Sejak datang sampai akhirnya beliau dimakamkan, gue selalu ada disamping Mama. Dan hal itulah yang cukup menguatkan gue. Gue tidak akan pernah menyangka kalau peristiwa dimana Mama melepas kepergian gue kembali ke Bandung selepas natal 2009 dan tahun baru 2010 lalu dengan berdoa bersama di depan teras rumah akan menjadi kenangan terakhir gue bersamanya. Senyuman dan pelukannya yang tulus menyusul lambaian tangannya saat itu akan menjadi lensa terindah dalam hidup gue.

17 Agustus 1945 - 4 November 2010
Selamat jalan Mama tersayang,
doaku akan selalu ada untukmu diatas sana.
kasih sejatimu tidak akan pernah tergantikan di dalam kehidupan saya.

Saya percaya,
apa yang Tuhan buat dan rencanakan adalah baik adanya.
Selamat jalan Mama … Tuhan Yesus menyertaimu.

Dan besok,
25 Desember 2010 serta 31 Desember 2010 mendatang,
akan menjadi hari natal dan ulang tahun gue pertama tanpa Mama.

Monday, October 4, 2010

Berbohong = Penyelewengan Kepercayaan



Beberapa minggu yang lalu, Gue sedang mengalami konflik yang mungkin tidak terlalu serius bagi beberapa orang kalau saja gue menceritakan ke mereka, Tapi buat gue: Ini adalah hal yang serius dan terus menerus bermain-main didalam otak gue! Dan yang pasti biarlah hal tersebut menjadi sebuah rahasia yang pernah terjadi di dalam kehidupan gue sekali saja!

Konflik apa itu?
Mungkin gue tidak akan menjelaskan secara rinci dan mendetail apa yang sedang gue alami, Namun inti dari semua yang gue bilang diatas adalah dimana gue menemukan suatu bentuk penyelewengan kepercayaan yang sudah gue berikan terhadap seseorang.
Bentuk penyelewengan kepercayaan yang gue maksudkan diatas tidak lain dan tidak bukan adalah dimana gue mendapati diri gue dalam keadaan sudah dibohongi.

Damn,
Apakah Elo senang bila dibohongi?
Apakah Elo berharap orang yang dekat dengan elo berbohong pada elo? Jawabannya pasti "Tidak". Oleh karena itu, pastikan dari dalam diri elo sendiri lah untuk bersikap jujur terhadap pasangan terlebih dahulu. Dengan cara ini, otomatis elo akan memberi contoh dan memberi gambaran ingin agar orang di sekitar elo jujur pada elo dan bila tidak, Elo berhak untuk mengeluh. Tetapi bila elo tidak jujur maka elo pun tidak berhak untuk mengeluh.

Kejujuran merupakan cara yang terbaik dan hanya satu-satunya cara untuk meyakinkan bahwa elo mendapatkan apa yang elo perlukan.

Menurut gue pribadi,
Berbohong adalah kebiasaan yang sulit diubah, kalau kita sudah melakukannya sekali, mau tidak mau kita akan harus melakukannya lagi untuk menutup kebohongan yang sebelumnya kita katakan, dan begitu seterusnya.

Jadi berbohong itu ibarat lingkaran setan yang tidak akan pernah ada habisnya. Itu kenapa kalau sekali kita berbohong, orang jadi susah percaya, karena sekalinya kita berbicara yang benar, orang sudah tidak bisa membedakan lagi yang mana ucapan kita yang benar dan yang bukan.

Lantas,
Bagaimana menyikapi orang berbohong? Kalau elo yakin bahwa dia berbohong dan kamu bisa membuktikannya, jelaskan saja padanya bahwa elo tahu dia berbohong, dan tanyakan kenapa dia melakukannya?

Bagi banyak pasangan yang memutuskan untuk tetap mempertahankan hubungan setelah penyelewengan kepercayaan, memperbaiki kepercayaan lah yang merupakan prioritas pertama keduanya. Kejujuran dan komunikasi yang terbuka adalah titik untuk memulai babak baru. Itu berarti keduanya perlu kemampuan belajar hal-hal baru dan mengubah harapan-harapan mengenai hubungan menjadi lebih realistis bagi kedua belah pihak.

Ciri pokok semua jenis penyelewengan, bagi semua pihak, adalah adanya ketidakjujuran. Karena itu, jika elo hendak mencegah penyelewengan, sebaiknya sejak awal memulai suatu hubungan harus sudah membiasakan pola perilaku yang serba jujur. Sayangnya, setelah terjadi penyelewengan kepercayaan, orang menghabis-habiskan waktu mereka dengan saling menyalahkan daripada saling memahami dan menyembuhkan. Elo bisa saja menyalahkan diri sendiri, Menyalahkan hubungan dan Menyalahkan pasangan.
Menyalahkan memang gampang. Sementara memahami kepelikan sifat manusia sangat sulit dan membutuhkan waktu.

Tidak ada perlindungan khusus dari bentuk penyelewengan kepercayan. Tidak seorang pun kebal. Elo harus memperjuangkan hubungan elo dan pasangan secara bersama-sama, Elo harus berjuang demi kejujuran. Dan itu bukan jalur yang mudah.

Yang perlu diingat pula, penyembuhan dari penyelewengan kepercayaan tidak harus berupa mempertahankan hubungan. Karena persoalannya bukanlah menang atau kalah, melainkan memahami diri sendiri. Tujuannya adalah hidup yang penuh makna.

Jelas bukan hanya tugas satu orang saja untuk mencegah pasangannya merusak kepercayaan yang sudah diberikan. Kita semua adalah penjaga kehidupan kita sendiri.

Nah, kalau kita ingin meneruskan hubungan, kita musti belajar untuk memaafkan – orang lain dan diri sendiri.
Bukankah sebuah hubungan itu seharusnya dilandasi dengan rasa percaya dulu, baru yang lainnya? Kalau orangnya saja sudah tidak bisa dipercaya, bagaimana bisa dicintai? Kalau sekarang saja sudah banyak berbohong, apa lagi nanti? bisa semakin banyak kebohongan yang harus ditutupi.

Deal?
Dan,...
Semoga saja,
Kebohongan yang sudah gue maafkan itu tidak akan muncul kembali dikemudian hari,...
Amin,...!

Friday, October 1, 2010

Blue (?)




Rasanya semua orang pernah deh ya ngerasa sedih, siapa coba yang belum pernah ngerasa sedih, kecuali mereka yang nggak punya rasa, nggak punya hati..
Tapi… pernah nggak sih kamu ngerasa sedih, dan kamu nggak tau kenapa alesannya?
Yaitu, saat tiba-tiba aja hati kamu rasanya begitu kosong dan sedih… malah kadang-kadang kerasa sakit, perih, teriris-iris, pokoknya pilu, malah tanpa kamu sadari air mata udah netes gitu aja, dan lebih parahnya ketika kamu sadar, bukannya berhenti tapi justru malah membanjir.
Atau saat kamu bareng temen-temen, tapi hati kamu ngerasa sepi, sendiri, senyum cuma ikut senyum, ketawa cuma ikut ketawa, tapi hati kamu nggak hadir di sana.
Atau malah cuma karena kamu ngedengerin lagu yang bahkan kadang-kadang kamu nggak tau apa artinya, kamu pengen nangis dan bikin kamu mengurut dada, terenyuh
Buat aku perasaan kayak gitu, sedihnya kerasa dua kali lebih hebat.. justru karena nggak tau apa alesannya…
Actually solusinya cuma satu sih, curhat sama yang Maha Mengetahui, yang Maha Membolak-balikan Hati.. sometimes it’s works, sedih tadi tiba-tiba ilang gitu aja…
Tapi kadang-kadang, sedih itu tetap di hati… dan saat itu rasa sedih itu akan lebih menghebat, karena aku tau.. mungkin rasa sedih itu hadir karena aku terlalu jauh dari-NYA

Tuesday, September 28, 2010

Ternyata Kesetiaan Itu Tidak Bisa Direncanakan!



"Semua kecurigaan itu pasti ada alasannya, Bahkan buat sesuatu yang belum terjadi!"
Kalimat diatas kembali membuat gue berpikir tentang arti kesetiaan yang sebenarnya.
Hmm, "KESETIAAN" : Katanya sih kata itulah yang paling penting dan selalu menjadi modal utama dalam menjalin sebuah hubungan. Entah itu hubungan pertemanan, Percintaan, Keluarga bahkan dengan pekerjaan kita sekalipun.

Lalu,
Seberapa banyak manusia yang bisa bertahan setia? Apa sih alasan manusia ketika akhirnya dia memilih untuk menjadi tidak setia? Mungkinkah manusia itu bisa hidup setia dengan satu pasangan saja sampai akhir hidupnya?
Memperlakukan yang bukan pasangannya dengan manis, Menurut gue bisa menjadi awal sebuah ketidaksetiaan!
Ketika si objek penderita mulai luluh hatinya, Maka gue pun yakin akan muncul pula kata yang sebenarnya sudah sering sekali kita dengar dari sang pelaku untuk dijadikan tameng:
"Maafin yah, Kayanya elo salah mengartikan kebaikan gue!"
Gue mencoba untuk mencari tahu tentang kesetiaan dan makna sebenarnya dari kata yang sederhana itu.
Yup,
Setia kepada pasangan, Setia kepada cinta, Setia kepada sebuah tujuan dan janji yang sudah diberikan kepada pasangannya, Setia kepada tanggung jawab,...
Bla bla bla,...
Dan sebelum gue tahu apa-apa tentang semua itu, Gue kehilangan semuanya! Kepercayaan tentang kesetiaan gue pun mulai luntur!
Aaaaaaaaaah,
Sekarang yang gue tahu, Ternyata kesetiaan itu tidak bisa direncanakan! Sama seperti cinta, Sama seperti hidup!
Hidup ini memang terus berlanjut,
Bukan cuma gue saja, Kita semua pun pasti pernah merasakan dikhianati dan mengkhianati, Setia dan tidak setia kepada pasangan kita masing-masing, Dan gue yakin kalau kita semua pun pernah merasakan cinta yang telah membawa kita ketempat tertinggi.
Kita lalu pernah merasakan yang namanya terjatuh karena kesalahan kita sendiri!
Dan kita pun tidak mati karena keterpurukan itu,
Tapi lukanya,...
Membuat kita tidak bisa berjalan seperti dulu lagi.
Well,
Be careful with your heart!

(Based On A True Story)

Thursday, September 23, 2010

Love Don't Live Here Anymore.. Sorry I Give Up!


For you there,

I don't know how I feel right now
I don't know where I stand
I don't know how to deal with thisThis finding who I amI don't know where I want to be
Or where I'll be tonightI don't know if letting you go was wrongI sometimes wonder, was it right
I wish I knew the answers
To all the questions that I askI wish I knew my own heart well
Enough to never ask
Whether I was right or wrongTo have let you goI just don't know where I stand
And that's all you need to know!
For all of those things
You have me so confused,
How can I trust you,When you broke it there and then,You promised on our friendship something very important. I cant even look you in the eyes anymore.Yet alone be your friend.
I only made you promise me that thing because I actually cared.Now I dont even know what I want anymore. I dont even know anything about you cause everything you say is have me blur.
Even I try to protect and maintained our love in our relationship from that strangers,
You always see that things from your different mind.
I can't live here anymore,
I'm sorry my almost lover,
I give up,...

(Thankful for our 100409 - 170910)

Sunday, September 19, 2010

Cinta Itu.. (?)


Apa sih sebenarnya cinta itu?
Mungkin,...
Cinta itu seperti kupu-kupu. Semakin dikejar maka dia pun akan semakin lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, Dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya.
Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin kamu sedih. Cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru dalam menentukan pilihan cintamu dan pilihlah yang terbaik.
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri. Dan karena itu kamu sempurna. Jangan pernah bilang “I love you” kalau kamu tidak perduli.
Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya kebohongan.
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkan seseorang jatuh cinta kepadanya, Sementara dia tidak pernah berniat untuk menangkapnya.
Cinta bukan, “Ini salah kamu”, Tetapi “Maafkan aku”.
Bukan pula “Kamu di mana sih?”, Tetapi “Aku disini”. Bukan “Gimana sih kamu?”, Melainkan “Aku ngerti koq”. Bukan “Coba kamu gak kayak gini”, Tapi “Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.
Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, Tapi apakah selama kebersamaan itu kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, Tetapi bagaimana belajar darinya.
Caranya jatuh cinta: Jatuhlah tetapi jangan sampai tersungkur, Konsistenlah tapi jangan sampai memaksa, Berbagi dan janganlah bersikap tidak adil, Mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, Sedih tapi jangan pernah berusaha untuk menyimpan kesedihan itu.
Yup, Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain. Tapi bukankah lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu?
Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, Lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, Tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.
Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta namun hanya untuk mengetahui bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak “layak” sekarang, Maka dia tidak akan pernah “layak” setahun lagi ataupun sepuluh tahun lagi.
Jadi, biarkan saja dia pergi dan segera buka kembali hatimu untuk cinta yang baru dalam kehidupan kamu.
Well,
Semua masih 'Mungkin', Apa yang tertulis diatas tidaklah semudah apa yang sudah kita lakukan nantinya.

Monday, August 23, 2010

Jauh Dimata Dekat Dihati atau Dekat Dimata Jauh Dihati?


Aaaah,
Rasanya sudah lama sekali gue tidak log in ke http://www.facebook.com/ untuk berjalan-jalan dari satu profil ke profil teman-teman gue bahkan ke profil orang-orang yang tidak pernah gue tahu dan kenal sebelumnya.
As you know,
Facebook adalah halaman terbaik di internet untuk menampilkan diri sebaik-baiknya lewat foto dan testimonial (walls).
Nah,
Senin pagi tadi -, Gue kembali melihat-lihat beberapa profil orang-orang di facebook yang sekiranya menarik perhatian sampai dimana akhirnya gue pun berhenti pada sebuah profil seseorang yang foto -nya menampilkan display kedatangan pesawat di sebuah bandara.
Semua maskapai yang tercantum di situ adalah maskapai penerbangan asing seperti Singapore Airlines, Cathay Pacific, dan Thailand Airways.
Tampaknya itu adalah bandara di luar Indonesia.
Dan sayangnya,
Gue tidak memiliki keberanian untuk menaruh alamat profil facebook orang itu di dalam cerita ini mengingat dia bukanlah siapa-siapa gue,
Teman -pun bukan!
Tapi ada yang sangat menarik perhatian dari foto itu,
Foto tersebut memiliki caption:
"Agar nanti bila bertemu bisa menghargai arti sebuah kebersamaan,..."
Ah… menyentuh sekali.
Well,…
Kita sebagai manusia memang seringkali melupakan untuk bersyukur, Bahwa ada banyak sekali karunia yang diberikan kepada kita. Termasuk karunia orang-orang terkasih yang sudah masuk didalam kehidupan dan selalu bersama-sama dengan kita.
Ketika masih bisa bersama-sama, Kita sering menyepelekan arti sebuah kebersamaan. Kita sok merasa tidak butuh. Sok merasa tidak cinta, Acuh tak acuh. Kita tak pernah menghargai keberadaannya, Bahkan bisa jadi kita berkata,
“Gue masih belum bisa berpikir, Kalau sebenarnya gue cinta dan butuh dia atau gak”
Ketika keberadaannya tidak ada disekitar kita — Katakanlah dipisahkan jarak, Justru saat itulah kita baru menyadari bahwa ternyata kehadirannya begitu berarti.
Dan gue yakin,
Mungkin sang pemilik profile tersebut, Yang lagi terpisah dengan kekasihnya dan yang memotret papan kedatangan di bandara itu pun sedang berinstrospeksi.
Yup,
Agar dia lebih menyadari dan menghargai kehadiran sang kekasih di sisinya ketika sedang terpisah oleh jarak. Mungkin dia sadar, Bahwa orang hanya bisa bisa menghargai arti memiliki ketika dia sudah tidak memilikinya lagi. Agar nanti ketika berkumpul kembali, Dia bisa mencintai dan menghargai sang kekasih lebih dari sebelumnya.
Jadi bagaimana kita sebenarnya menarik sisi dan nilai positif dari apa yang sedang kita alami dan menariknya menjadi sebuah pelajaran berharga.
Bukankah kita tidak bisa mendapatkan semua yang kita inginkan agar bisa mensyukuri apa yang telah kita dapat?
Deal?


PS: Terima kasih gue untuk pemilik profil facebook tersebut yang sudah memotret foto dan memberi caption yang begitu menyentuh itu, That's inspired me, a lot!

Saturday, July 10, 2010

Serendipity (?)


Masih ingat atau pernah menonton film "Serendipity"?
Film tentang takdir yang indah antara Sara (Kate Beckinsale) dan Jonathan (John Cusack) sebagai tokoh utamanya yang dipertemukan secara tidak sengaja. Mungkin ada beberapa dari kalian yang tersenyum ketika menonton bahkan sewaktu sedang membicarakan film ini.Yes, It's about fate. Jodoh itu di tangan Tuhan!
Mungkin gue tidak akan membahas dari sisi jodoh, takdir dan sebagainya. Tetapi gue akan coba membahas tentang arti dari kata Serendipity itu sendiri.

 

Serendipity, seperti yang bisa dimaknai secara bebas yakni "ketidak-sengajaan yang menyenangkan", atau dalam pengertian bahasa inggrisnya Serendipity is the effect by which one accidentally discovers something fortunate when having conceived, especially while looking for something else entirely (sumber wikipedia).

Memang harus gue akui kalau pengenalan pertama gue dengan kata ini dimulai ketika menonton film 'Serendipity' yang dibintangi oleh John Cusack dang Kate Backinsale. Cerita ini dimulai dari pertemuan keduanya secara tidak sengaja dalam sebuah toko dan kebetulan juga sedang memilih sarung tangan yang sama. Dan dari siinilah permulaan film dimulai lalu cerita pun diakhiri dengan pencarian satu sama lain hingga bertemu disuatu tempat yang pernah mereka kunjungi sebelumnya.

Kembali ke Serendipity, Kata ini bagi sebagian besar dari kita mungkin tidak terlalu famiiar, dan dari pengalaman yang gue alami, Banyak orang (mungkin tidak terlalu banyak, tapi ada beberapa orang) yang menanyakan apa sih arti dari kata Serendipity itu? Maka dengan lancarnya gue selalu menjawab "Menemukan suatu ketidaksengajaan yang menyenangkan ketika kita sedang mencari-cari sesuatu yang lain", Tapi jawaban gue itu selalu gue tambahkan dengan men-googling terlebih dahulu untuk meyakinkan makna serendipity tersebut.

Kamus bahasa Inggris Oxford selalu memaknai kata serendipity dengan "the ability to make pleasant and unexpected discoveries entirely by chances". Sementara itu, Kamus Lexikon Webster mendefinisikan kata ini dengan "the faculty of making happy or interesting discoveries unexpectedly or by accident".

Diluar dugaan, kata serendipity ini ternyata berasal dari bahasa Arab. Koq bisa? Jadi, begini ceritanya: orang Inggris, yang wilayah jajahannya ada dimana-mana itu menamai pulau yang sekarang kita kenal dengan nama Sri Lanka, dengan nama Ceylon. Melalui buku yang berjudul "The Professor and the Madman", Pulau eksotis nan tropis ini digambarkan dengan sebuah pulau tropis yang rimbun dan tempat tanaman-tanaman bisa tumbuh dengan liar, seolah-olah menggelantung di ujung selatan India bagaikan setetes air mata atau buah pir, atau sebutir mutiara, atau (menurut beberapa orang) seperti daging asap khas Virginia, USA. Dan oleh para pendeta agama-agama yang paling kuat di dunia, pulau itu dianggap sebagai tempat disingkirkannya Adam dan Hawa setelah kejatuhan mereka dari surga, Namun siapa sangka bila sebelum diberi nama Ceylon oleh orang Britania, para pedagang Arab menyebut pulau tersebut dengan nama Serendib.


Pada abad ke 18, tepatnya tahun 1754, seorang pengarang bernama Horace Walpole menuliskan sebuah dongeng berjudul "The Three Princes of Serendip". Dongeng ini berkisah tentang tiga pangeran yang berkuasa di pulau Serendip, atau Serendib, Yang dalam petualangannya selalu secara ajaib 'menemukan hal-hal menakjubkan secara kebetulan'.

Perhatikan predikat yang diberi cetak tebal, dan hubungkan dengan bagaimana kamus Oxford dan Webster memaknai kata serendipity. Dari situlah kaliah sudah pasti dapat menemukan kesamaan makna antara keduanya. Seperti itulah. Akhirnya bahasa Inggris diperkaya dengan kosakata serendipity yang mempunyai makna seperti yang sudah kita kenal sekarang.

Kalau mau jujur, Dulu gue pernah 'terjebak' dalam Serendipity. Dunia gue terasa begitu sempit. Kesana ketemu dia, kesini ketemu dia atau orang-orang yang mirip dengan dia. Disaat lagi mikirin dia, tiba-tiba saja dia muncul. Begitu banyak 'kebetulan-kebetulan yang terencana', hingga gue menganggap bahwa itu adalah takdir. Mungkin saja memang benar itu takdir! Tapi setidaknya bukan untuk gue miliki, melainkan untuk dipelajari sehingga nantinya bisa membangun karakter gua seperti sekarang ini.

Well, kembali pada pemaknaan kata tersebut, ingatlah bahwa serendipity-serendipity suatu saat bisa saja mungkin akan terjadi pada diri di dalam kehidupan kita masing-masing. Ya, suatu kebetulan yang memang sudah ada yang merencanakannya, yaitu Tuhan selaku pemilik kehidupan kita yang sebenar-benarnya.

Tuesday, June 15, 2010

Bila Merek Menentukan Gengsi


"Ada seorang teman Gue yang bercerita tentang salah seorang teman kosannya yang begitu iri dan merasa ‘panas’ saat melihat salah satu teman kosan mereka yang membeli sebuah televisi bermerek yang sudah tidak asing di pendengaran kita. Sebulan kemudian, Teman yang sama itu kembali membeli sebuah laptop dengan merek terkenal dan teman yang merasa ‘panas' tadi bertambah semakin panas. Dua minggu sesudahnya, Terlihat sebuah mobil mewah yang nongkrong di teras kamar teman mereka yang sama itu, Maka teman yang ‘panas’ itu pun tidak dapat membendung rasa sewot-nya. Ia lantas berbicara keras dengan sengaja menyindir dan membuat fitnah atas kemakmuran teman kosan mereka tersebut. Sampai akhirnya terjadi keributan di dalam lingkungan kosan dan nyaris terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Jika saja tidak diingatkan oleh petugas keamanan di sana".

Kamu boleh percaya ataupun tidak pada kebenaran cerita di atas, karena kita memang punya kebebasan untuk memilih dan berpihak. Tetapi, cerita tersebut setidaknya mengingatkan kita akan adanya persaingan gengsi untuk memperoleh suatu opini dan kedudukan di masyarakat.
Pengaruh iklan di berbagai sub bidang media, tampaknya telah berpengaruh besar terhadap pola pikir masyarakat. Masyarakat, yang dalam hal ini terposisikan sebagai konsumen, tidak hanya memfokuskan diri pada suatu hal yang benar-benar mereka butuhkan, melainkan lebih tergiur untuk mencoba hal-hal baru yang sebetulnya tidak memiliki arti dan posisi penting dalam kebutuhan hidupnya.
Iklan kini lebih beragam dan berkembang. Dimulai dari hanya sebaris kata pada awalnya, sampai yang futuristik ke tingkat multimedia. Iklan juga merambah ke hampir segala ruang dan level di dalam masyarakat. Kita tentu sering melihat billboard-bilboard besar di persimpangan jalan maupun yang ‘menempel’ pada sisi gedung-gedung tinggi. Keberadaannya cukup eye catching dan mau tidak mau kita terperangkap dalam imaji dan kata-kata yang terpampang, selanjutnya mata kita merespon ke otak dan merekam memori yang setiap saat bisa muncul ke permukaan jika kita mengacu pada suatu kepentingan produk.
Produsen mobil BMW pernah memakai kata “You Are What You Drive”, dalam suatu kesempatan dalam menawarkan produknya. Entah kenapa, kita selalu dikondisikan dan dibuat untuk menghargai wujud secara fisik. Seseorang yang memakai kaos oblong dan sandal jepit, tentu akan mendapat pengakuan dan tanggapan yang berbeda dengan seseorang yang memakai setelan jas, lengkap dengan dasi dan sepatu kulit. Jadi, jelaslah bahwa penampilan luar dan tetek bengek yang melengkapi kita, menjadi rujukan untuk mengetahui ‘identitas’ kita.
Masih ingat kasus selebritis Hollywood, Winona Ryder, yang membuat kening hakim berkerut? Aktris cantik tersebut dihadapkan di depan meja persidangan lantaran pada tanggal 6 Desember 2002 lalu, mencuri sejumlah pakaian dari sebuah toko yang bernama Saks Fifth Avenue, Baverly Hills. Ia dikenai denda serta ganti rugi tinggi atas barang-barang tersebut, yang terdiri dari berbagai merek busana terkenal skala internasional. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan untuk menaikkan gengsi tidak hanya menjamur di kalangan menengah kebawah, melainkan juga mereka yang sudah berada di atas.
Kecenderungan konsumen terhadap suatu merek tertentu tampaknya juga menjadi salah satu cemeti untuk membangkitkan rasa gengsi-nya. Aktris sekelas Winona Ryder mungkin tidak akan terpengaruh jika hanya melihat merek-merek lokal biasa, tetapi ia sangat tergoda melihat label Versace, Gucci, maupun Donna Karan. Di Indonesia sendiri, beberapa merek bahkan sudah menjadi icon dan trademark dalam menunjuk suatu barang. Orang akan lebih sering menyebut Sasa untuk menyebut vetsin, Pepsodent untuk menyebut pasta gigi, Indomie untuk menyebut mie instan, dan masih banyak lagi merek-merek pionir yang justru menjelma menjadi produk itu sendiri. Fenomena ini sangat menguntungkan produsen, karena tidak perlu lagi repot-repot meng-iklankan produknya. Merek, ternyata lebih dari sekedar nama yang menempel pada kemasannya, tetapi lebih dari itu, yaitu sebagai sebuah jaminan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan oleh semua pihak, baik produsen sebagai pembuat barang, maupun konsumen sebagai penentu pilihan. Pemilihan Key Selling Point atau kunci daya jual, juga merupakan salah satu alat ‘perang’ utama untuk masuk ke medan bisnis. Suatu produk harus mempunyai suatu ciri khas dan keunikan tertentu yang membedakan produk tersebut dengan produk sejenis lainnya.
Beberapa merek yang beridentifikasi sebagai produk mahal, tentu akan mempunyai nilai lebih dan sense yang berbeda pada orang yang memilikinya. Seseorang dengan mobil Jaguar akan memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dibanding dengan pemilik mobil yang umum dan biasa yang harganya tentu jauh lebih murah. Semua hal tersebut memang tidak bisa kita salahkan sepenuhnya, karena kita memang di setting dan di formulasikan untuk menjadi seperti itu secara tidak sadar dalam diri kita sendiri.
Sekarang masalahnya adalah satu. Kita mampu atau tidak menjadi sebuah pribadi yang memiliki prinsip dengan seluruh rayuan dan iming-iming bertajuk gengsi tersebut? Semuanya adalah pilihan.
Pilihan untuk konsisten atau mengikuti tren, pilihan untuk hemat atau boros, dan pilihan untuk menjadi manusia atau menjadi bebek, yang cuma menjadi pengekor tanpa tahu jelas tujuan akhirnya.
Deal?

Tuesday, May 25, 2010

Multifungsi (?)


IKLAN

'Komunikasi Visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di bidang informasi visual melalui lambang-lambang kasat mata, dewasa ini perkembangannya sangat pesat. Dengan demikian, peluang bidang periklanan masih tetap menjanjikan masa depan yang cerah.
Dalam perkembangan lebih lanjut, dampak komunikasi visual (terutama iklan) akan selalu muncul pada dua sisi ambiguitas: keping pertama, sukses pemasaran, sedangkan keping kedua dampak sosial budaya. Munculnya dampak sosial budaya memang sering tidak dipertimbangkan, mengingat peran iklan hanya sekadar "figuran" yang berfungsi mendukung program pemasaran sebuah produk atau jasa.
Terhadap fenomena semacam itu seyogjanya program periklanan juga mempertimbangkan sekaligus mengantisipasi dampak sosial budaya yang mungkin timbul, sebab kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih baik banyak dipicu oleh makin terbukanya komunikasi antarbudaya. Ini menyebabkan masyarakat di suatu negara tidak dapat dihambat lagi untuk menerima nilai-nilai yang berbeda dari sistem yang mereka kenal selama ini.
Gesekan silang budaya ini kemudian membelalakkan jagat baru bagi mereka, yang pada akhirnya akan merangsang mereka melakukan adaptasi, akulturasi dan adopsi terhadap nilai-nilai sosial budaya pada dunia baru tersebut ke dalam iklan produk atau jasa masing-masing. Memang sulit mencapai keselarasan antara dampak sosial dan komersial. Iklan yang bagus dari sisi pemasaran, mungkin menimbulkan dampak sosial budaya yang negatif. Sebaliknya, iklan yang berdampak sosial budaya positif, mungkin bisa jadi iklan tersebut mandul dari segi pemasaran. Maka iklan yang berhasil memadukan kepentingan komersial dan dampak sosial budaya, diharapkan mampu melestarikan kehidupan produk itu sendiri, dalam jangka waktu yang panjang. Namun seiring perkembangan jaman, banyak kita temui iklan-iklan yang mengalami perkembangan fungsinya. Disamping untuk memasarkan dan memperkenalkan produk atau jasa, iklan juga menjual berbagai macam motif kepada setiap orang yang melihatnya.
Sebagai contoh banyak sekali kita temui di Televisi iklan produk yang bertambah fungsi sebagai sebuah iklan komersil sekaligus iklan layanan masyarakat (sosial). Misalnya, ILM gerakan anti narkoba, subsidi listrik, hemat listrik, pemilu yang jujur dan adil, kebakaran hutan, bencana alam, kerukunan agama, ras dan suku, pelestarian lingkungan hidup, konservasi hutan, imunisasi nasional, membudayakan penggunaan helem dan sabuk pengaman, tertib lalulintas dan sebagainya. Biasanya tema-tema tersebut disesuaikan dengan masalah nasional yang sedang aktual di masyarakat.
Contohnya:
- Iklan bola lampu "Philips" yang disamping memperkenalkan produknya dia pun mengajak kita untuk belajar menghemat listrik.- Iklan produk "Indomie" (Salah satu makanan instant yang sangat terkenal di negara kita) mengusung partai demokrat dalam berkampanye di setiap iklannya pada saat masa pemilu kemarin.
- Iklan Rokok "A Mild" yang ikut membudayakan disiplin penggunaan helem dan sabuk pengaman serta peraturan berlalu lintas.-Iklan "Estra Joss" versi Papua yang mengkampanyekan kerukunan agama, ras, suka sekaligus ikut melestarikan kebudayaan dalam hal ini papua khususnya.
- Iklan Rokok "Gudang Garam" versi pemuda dan wanita tua di dalam bus yang ikut mengajak kita untuk lebih belajar menghargai setiap orang yang lebih tua.
- Iklan Obat Sakit Kepala "Bodrex" yang mengajak kita u/ lebih peduli terhadap korban bencana banjir.
dan masih banyak lagi.

Iklan-iklan diatas terasa jelas sekali telah mengalami perkembangan fungsinya yang tidak hanya menjual produknya namun menjual motif ke setiap konsumennya.

PRODUK

Selain iklan banyak kita jumpai sejumlah produk yang telah mengalami penambahan fungsi dari fungsi yang sebenarnya. Kehidupan yang semakin dinamis di kalangan masyarakat dewasa ini, dimana ruang yang tersedia semakin sedikit, dan waktu yang seolah-olah tidak pernah cukup untuk menyelesaikan segala urusan (entah kerjaan ataupun urusan pribadi) membuat manusia mau tidak mau menyikapinya dengan pilihan yang bijaksana, Contohnya sekarang manusia dalam memilih barang tentunya memilih yang dapat menunjang dari kehidupan mereka, barang yang dipilih manusia sekarang rata-rata serba ringkas dan simple atau bahkan barang yang multifungsi.
Belakangan menyikapi fenomena yang ditimbulkan oleh habbits manusia yang selalu ingin ringkas dan simple tersebut, Barang multifungsi semakin dikedepankan oleh produsen demi menyokong kehidupan dari konsumennya, dipasaran sekarang banyak kita temui barang yang multifungsi bahkan lebih, contoh kecil saja handphone dari berbagai merek dan tipe yang dilengkapi oleh kamera, PC atau laptop yang dilengkapi dengan wireless connection, kartu ATM pun sekarang juga telah menjadi multifungsi, dahulu kita hanya bisa memanfaatkan ATM untuk penarikan uang tunai, sekarang ATM sudah bisa dijadikan sebagai alat pembayaran langsung seperti kartu kredit, bahkan mesin ATM pun sekarang sudah dapat berfungsi untuk menyimpang uang jadi kita tidak perlu repot-repot lagi ke Bank seandainya ingin menabung.
Dewasa ini dibandingkan dengan gadget yang lainnya Handphone adalah sebuah gadget yang paling terlihat multifungsionalnya. Selain sebagai alat komunikasi, ponsel juga bisa dipakai untuk memutar musik, memutar radio, memotret, merekam gambar bergerak, berinternet, mengirim email, bahkan sampai menayangkan acara televisi bahkan saking multifungsinya sekarang handphone sudah dapat dijadikan sebagai modem.
Bukan hanya perlengkapan yang berhubungan dengan teknologi yang multifungsi, semua kebutuhan hidup yang lain juga telat dibuat untuk dapat menjadi multifungsi. dan dalam hal ini tentunya bukan fungsi yang di utamakan tetapi nilai ekonomis.
Seperti sekarang banyak sabun cuci untuk ibu-ibu yang plus pewangi dan pelembut pakaian. Shampoo untuk rambut juga berlomba-lomba mengeluarkan produk two in one bahkan sampai three in one demi menarik daya tarik pembeli khususnya wanita muda agar tidak perlu lagi repot ke salon.
Contoh:
- Produk Molto
- Shampoo Clear, Pantene dsb.
Produk-produk yang mengalami penambahan fungsi lebih sering diminati akhir-akhir ini karena semakin selektifnya konsumen dalam memilih barang. Karena dengan memiliki produk tersebut, Disamping lebih ekonomis, Konsumen akan merasakan berbagai keuntungan dalam memakainya.
Lalu apa sajakah yang dijual dalam satu produk yang mengalami penambahan fungsi tersebut?
- Prestige
Semakin multifungsinya sebuah barang memang dapat meningkatkan prestise si-pemakainya, hal ini mungkin disebabkan biasanya barang barang yang multifungsi selalu berkaitan dengan kemajuan jaman. Hal ini bisa kita lihat pada produk smartphones: Blackberry dan I Phone.
-Nilai Ekonomis
Nilai ekonomis juga tak dapat dipungkiri sebagai salah satu pemicu bagi orang untuk mengkonsumsi barang barang yang mengalami penambahan fungsi. Mungkin apabila dilihat satu persatu memang barang tersebut sebenarnya mahal, akan tetapi kita hanya perlu membeli satu barang untuk berbagai keperluan, coba bayangkan berapa uang yang kita hemat dengan membeli barang multifungsi dibanding jika kita membeli beberapa barang untuk berbagai keperluan hidup kita.
-Praktis
Mungkin alasan ini lah yang menjadikan barang multifungsi menjadi sangat digemari oleh masyarakat mengingat ke-'praktis'an memang sudah menjadi gaya hidup sebagian besar orang. barang barang multifungsi menjadi pilihan utama karena kepraktisannya baik dari segi bentuk dan ukuran yang mudah dibawa kemana mana (portable), ataupun dari cara penggunaannya yang gampang dioperasikan.

Dengan meningkatnya minat konsumen terhadap berbagai produk yang mengalami penambahan fungsi diatas, hendaknya kita menyadari bahwa kebutuhan hidup dimasa sekarang ini menuntut semua serba simple dan harus memiliki banyak fungsi.

Saturday, April 17, 2010

A Lie Is A Lie: Even Though You Put Colors On It!



Gue yakin kalo elo semua pernah terperangkap dengan kasus yang membuat elo want to tell the truth eventough we lie at first.
Waktu kecil gue sering ngambil uang bokap gue untuk beli apa aja yang lagi "IN" di warung deket rumah.
Apakah itu layangan, yoyo, kelereng, atau petasan.
Waktu bokap gue menyadari kalau uangnya hilang, dia selalu bertanya sama gue. And of course, gue berbohong.
But,
when I get the stuff that I want in my hand, gue ngerasa harus bilang kalo barang ini dibeli dengan uang bokap.
What an irony!
As I grow up,
I made the same mistake.
Gue punya temen cewek dan cowok yang dandanannya NORAK!,
tapi ketika dia nanya: ‘gimana dandanan gue? bagus nggak?
`nurut gue bagus sih…’
Pernyataannya yang terakhir membuat gue cuma bisa nodding along…
But as the time goes by,
dandanannya yang norak itu ga bisa gue tahan sampe akhirnya gue ngomong yang sebenarnya and dia tersinggung.
See what happened if you tell the truth?
Does the truth so bad that we don’t wanna share it?
Waktu kecil elo diajarkan mana yang baik dan mana yang buruk.
Mencuri = buruk, beramal = baik, menghina = buruk, memuji = baik, mencelakai orang = buruk, menolong orang = baik, berbohong = buruk?!, berkata jujur = baik?!.
Jika memang apa yang diajarkan orang tua kita benar,
why do we get into this mess?
Jawabannya mungkin karena elo, gue dan kita semua tidak pernah benar-benar mendengarkan apa kata mereka.
Sejalan dengan perkembangan, dari hari ke hari kita bertindak sambil berusaha men’justify’ tindakan elo sehingga elo tidak merasa bersalah ketika elo sedang melakukan kesalahan.
In Lie and Truth, the business is a little bit tricky. Some people say that ‘white lies’ is ok, but if we look back what our parents taught us, Lie is Lie, even though we put colors on it. Karena seberapapun putihnya elo berbohong, hati nurani elo pasti akan berbicara.
Rasa bersalah seorang anak yang mencuri dan rasa takut kehilangan seseorang yang disukai adalah ekspresi dari hati nurani elo, yang pada akhirnya mendorong elo untuk mengatakan yang sebenarnya.
The truth is not bad.
The truth is so strong that most of us can’t handle.
So we lie, and we lie, and we lie again, to keep us away from the truth. Instead, why don’t we start to tell the truth?
Because even the weakest heart, yearning for the truth.
So in the future we can be as hard as rock…