Saturday, July 10, 2010

Serendipity (?)


Masih ingat atau pernah menonton film "Serendipity"?
Film tentang takdir yang indah antara Sara (Kate Beckinsale) dan Jonathan (John Cusack) sebagai tokoh utamanya yang dipertemukan secara tidak sengaja. Mungkin ada beberapa dari kalian yang tersenyum ketika menonton bahkan sewaktu sedang membicarakan film ini.Yes, It's about fate. Jodoh itu di tangan Tuhan!
Mungkin gue tidak akan membahas dari sisi jodoh, takdir dan sebagainya. Tetapi gue akan coba membahas tentang arti dari kata Serendipity itu sendiri.

 

Serendipity, seperti yang bisa dimaknai secara bebas yakni "ketidak-sengajaan yang menyenangkan", atau dalam pengertian bahasa inggrisnya Serendipity is the effect by which one accidentally discovers something fortunate when having conceived, especially while looking for something else entirely (sumber wikipedia).

Memang harus gue akui kalau pengenalan pertama gue dengan kata ini dimulai ketika menonton film 'Serendipity' yang dibintangi oleh John Cusack dang Kate Backinsale. Cerita ini dimulai dari pertemuan keduanya secara tidak sengaja dalam sebuah toko dan kebetulan juga sedang memilih sarung tangan yang sama. Dan dari siinilah permulaan film dimulai lalu cerita pun diakhiri dengan pencarian satu sama lain hingga bertemu disuatu tempat yang pernah mereka kunjungi sebelumnya.

Kembali ke Serendipity, Kata ini bagi sebagian besar dari kita mungkin tidak terlalu famiiar, dan dari pengalaman yang gue alami, Banyak orang (mungkin tidak terlalu banyak, tapi ada beberapa orang) yang menanyakan apa sih arti dari kata Serendipity itu? Maka dengan lancarnya gue selalu menjawab "Menemukan suatu ketidaksengajaan yang menyenangkan ketika kita sedang mencari-cari sesuatu yang lain", Tapi jawaban gue itu selalu gue tambahkan dengan men-googling terlebih dahulu untuk meyakinkan makna serendipity tersebut.

Kamus bahasa Inggris Oxford selalu memaknai kata serendipity dengan "the ability to make pleasant and unexpected discoveries entirely by chances". Sementara itu, Kamus Lexikon Webster mendefinisikan kata ini dengan "the faculty of making happy or interesting discoveries unexpectedly or by accident".

Diluar dugaan, kata serendipity ini ternyata berasal dari bahasa Arab. Koq bisa? Jadi, begini ceritanya: orang Inggris, yang wilayah jajahannya ada dimana-mana itu menamai pulau yang sekarang kita kenal dengan nama Sri Lanka, dengan nama Ceylon. Melalui buku yang berjudul "The Professor and the Madman", Pulau eksotis nan tropis ini digambarkan dengan sebuah pulau tropis yang rimbun dan tempat tanaman-tanaman bisa tumbuh dengan liar, seolah-olah menggelantung di ujung selatan India bagaikan setetes air mata atau buah pir, atau sebutir mutiara, atau (menurut beberapa orang) seperti daging asap khas Virginia, USA. Dan oleh para pendeta agama-agama yang paling kuat di dunia, pulau itu dianggap sebagai tempat disingkirkannya Adam dan Hawa setelah kejatuhan mereka dari surga, Namun siapa sangka bila sebelum diberi nama Ceylon oleh orang Britania, para pedagang Arab menyebut pulau tersebut dengan nama Serendib.


Pada abad ke 18, tepatnya tahun 1754, seorang pengarang bernama Horace Walpole menuliskan sebuah dongeng berjudul "The Three Princes of Serendip". Dongeng ini berkisah tentang tiga pangeran yang berkuasa di pulau Serendip, atau Serendib, Yang dalam petualangannya selalu secara ajaib 'menemukan hal-hal menakjubkan secara kebetulan'.

Perhatikan predikat yang diberi cetak tebal, dan hubungkan dengan bagaimana kamus Oxford dan Webster memaknai kata serendipity. Dari situlah kaliah sudah pasti dapat menemukan kesamaan makna antara keduanya. Seperti itulah. Akhirnya bahasa Inggris diperkaya dengan kosakata serendipity yang mempunyai makna seperti yang sudah kita kenal sekarang.

Kalau mau jujur, Dulu gue pernah 'terjebak' dalam Serendipity. Dunia gue terasa begitu sempit. Kesana ketemu dia, kesini ketemu dia atau orang-orang yang mirip dengan dia. Disaat lagi mikirin dia, tiba-tiba saja dia muncul. Begitu banyak 'kebetulan-kebetulan yang terencana', hingga gue menganggap bahwa itu adalah takdir. Mungkin saja memang benar itu takdir! Tapi setidaknya bukan untuk gue miliki, melainkan untuk dipelajari sehingga nantinya bisa membangun karakter gua seperti sekarang ini.

Well, kembali pada pemaknaan kata tersebut, ingatlah bahwa serendipity-serendipity suatu saat bisa saja mungkin akan terjadi pada diri di dalam kehidupan kita masing-masing. Ya, suatu kebetulan yang memang sudah ada yang merencanakannya, yaitu Tuhan selaku pemilik kehidupan kita yang sebenar-benarnya.