Tuesday, March 15, 2011

Pencuri Tak Berdosa


Mendadak gue sangat terkaget-kaget sewaktu melihat berita di salah satu tayangan televisi yang semalam memberitakan tentang penyakit barunya seorang "Lindsay Lohan". Artis muda Hollywood yang sebelumnya memang sudah sangat sering diberitakan atas berbagai macam kenakalan-kenakalan yang pernah dilakukannya.

Berhubungan sesama jenis (Lesbian), Drugs, Alhoholik sampai kehidupan rumah tangga kedua orang tuanya yang berantakan mungkin bukan berita yang mengejutkan lagi buat kita. Tapi yang baru saja gue dengar tersebut betul-betul membuat gue terheran-heran. "Bagaimana bisa seorang artis Hollywood ternama dengan pendapatan yang sudah tidak diragukan lagi, bisa mencuri kalung emas di salah satu toko perhiasan?" Whaaat? Yes, She's kleptomania now!

Hal ini kembali mengingatkan kita dengan kasus serupa yang pernah dialami artis Hollywood lainnya, Winona Ryder dan karena penyakit inilah yang membuat dia harus di rehab selama bertahun-tahun.

Sebenarnya apa sih "Kleptomania" itu?

Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, "mencuri", μανία, "mania") adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga sampai ke barang-barang mewah sekalipun. Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.

Penyakit ini umum muncul pada masa puber dan ada sampai dewasa. Pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. Penderita juga mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, Bulimia Nervosa, paranoid, schizoid atau personality disorder. Kleptomania dapat muncul setelah terjadi cedera otak traumatik dan keracunan  karbon monoksida.
Mungkin kita tidak menyangka teman dekat kita ternyata memiliki perilaku yang kurang menyenangkan, yaitu senang mengambil barang orang lain atau biasa disebut kleptomania. Memang perilaku ini termasuk dalam kelompok besar yang menjadi gangguan kebiasaan dan impuls. Gangguan ini ditandai oleh tindakan yang dilakukan berulang, tidak memiliki motivasi yang rasional dan jelas serta akan merugikan kepentingan dirinya maupun orang lain.

Tetapi sebenarnya perilakunya disertai dengan impuls yang tidak dapat dikendalikan. Karena dia mencuri barang bukan untuk memilikinya dan hal itu terdorong secara tiba-tiba setelah melihat benda itu. Memang tidak ada yang mengetahui apa penyebabnya tetapi ada yang menduga dari pandangan psikodinamika karena ada pertahanan melawan impuls, keinginan, konflik atau kebutuhan yang menakutkan di alam bawah sadar. Impuls atau keinginan ini merupakan refleksi motif seksual atau masochistic (kesenangan karena menderita) dan tindakan mencuri merupakan pengeluaran impuls yang menunjukkan mekanisme narsisistik individu yang mudah dikritik untuk mencegah pengecilan diri.

Kebanyakan penelitian mengatakan bahwa seorang dengan kleptomania memiliki keruwetan dan disfungsi pada masa kanak-kanaknya. Dorongan mencuri merupakan usaha untuk mengembalikan kekurangan pada masa kanak-kanak dini. Kleptomania sering ditemukan merupakan bagian dari spektrum gangguan afektif atau memperlihatkan gejala obsesif kompulsif termasuk kompulsif dalam mencuci tangan, membersihkan, memeriksa, mengumpulkan dan membeli sesuatu atau gangguan makan terutama bulemia. Kleptomania erat hubungan dengan sistem serotonergik.

Kleptomania merupakan kecenderungan yang tidak bisa ditahan untuk mencuri, bukan disebabkan karena kemiskinan tetapi karena kelemahan jiwa. Seorang kleptomaniak melakukan pencurian bukan karena dia memang memerlukan barang yang diambilnya atau bukan karena barang itu memang memiliki nilai yang mahal. Tapi dia melakukan pencurian karena adanya dorongan yang tidak bisa ditahannya.

Hal ini jelas berbeda dengan seorang pencuri biasa yang merasa khawatir kalau-kalau tindakannya diketahui orang lain, maka seorang kleptomaniak sama sekali tidak memiliki kekhawatiran seperti itu saat dia melakukan pencurian. Bagi diri seorang kleptomaniak, mencuri justru merupakan sebuah tindakan yang menyenangkan bagi dirinya.

Menurut berbagai penelitian, kleptomania merupakan sebuah kondisi yang sangat langka dan lazimnya lebih banyak diidap oleh kaum perempuan. Hasil sejumlah studi menunjukkan, dari sejumlah kasus pencurian di dalam toko yang berani diidentifikasi, hanya lima persen saja yang
masuk ke dalam katagori kleptomania. Sisanya, sudah pasti adalah pencurian biasa.

Jika dilihat dari ilmu kejiwaan, kleptomania merupakan sebuah impuls abnormal untuk mencuri. Karena dia merupakan penyakit mental patologis. Ada beberapa tanda yang bisa menjelaskan bahwa sebuah pencurian dilakukan karena seseorang yang melakukannya mengidap kleptomania.

Tanda-tanda yang pertama adalah secara impulsif orang bersangkutan mengambil barang tanpa langkah yang berbelit-belit. Biasanya dia akan mengambil barang yang sama berulang-ulang dengan tanpa alasan dan tanpa adanya keperluan memiliki barang tersebut. Dia akan mengalami ketegangan yang meningkat sebelum melakukan pencurian dan merasa senang setelah berhasil mengambil barang tersebut. Tetapi dia tidak akan merasa menyesal sebelum, selama dan setelah melakukan perbuatannya.

Sebenarnya kleptomania bisa diobati oleh obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit obsesif-kompulsif, anti depresi seperti prozac, paxil atau zoloft. Biasanya gangguan ini disebabkan masa kecil yang tidak terpuaskan sehingga mampu menimbulkan kegelisahan atau depresi, banyak psikiater mencoba memberikan obat anti-sedih. Tetapi bisa juga dilakukan pendekatan psikoteraphy dengan cara memperbaiki perilaku atau mengubah cara pemahaman penderita mengenai dirinya.

Penyembuhan dengan pendekatan psikoteraphy dengan orientasi pemahaman memerlukan waktu panjang bisa 2 hingga 3 thun. Ada baiknya dilakukan pendekatan untuk mengenal dirinya melalui meditasi untuk memusatkan pikirannya. Apabila dia bisa melakukan pemusatan pikiran dan bisa tidur nyenyak, maka keseimbangan yang diperoleh ini akan meningkatkan fungsi sistem yang ada dalam tubuhnya.

Sistem saraf otonom, sistem daya tahan tubuh dan sistem hormonal akan bekerja bersama-sama dalam keadaan seimbang yang mempengaruhi sistem neurotransmiter. Keseimbangan neurotransmiter ini akan meningkatkan kesadarannya yang menyebabkan adanya pemahaman diri. Jika dengan dirinya sendiri dia belum mampu untuk memahami dirinya dan mengontrol dirinya maka dia butuh penanganan khusus oleh psikiater untuk mendapatkan psikoterapi meditasi sehingga proses pemahaman bisa diperoleh lebih cepat.

Jika permasalahannya lebih banyak disebabkan oleh masa kecil yang tidak terpuaskan, maka memperbaiki trauma masa lampau sangat membantu memahami dirinya. Dengan membawanya untuk merasakan apa yang terjadi waktu kanak-kanak dan menyelesaikan permasalahannya itu maka permasalahannya semasa kecil bisa dipahami olehnya.

Melakukan meditasi selama 10 menit setiap hari dua kali maka disiplin dalam dirinya akan terbentuk, pengontrolan diri akan terlatih dan terciptanya impuls untuk mencuri bisa segera disadari dan dicegah
untuk bertindak. Jadi untuk mengobatinya memang tidak mudah tapi dibutuhkan penanganan yang khusus.

Penderita kleptomania ini bukan untuk dijauhi tapi dekatilah mereka dari hati ke hati. Tapi ingat, harus selalu waspada dengan barang-barang berharga kalian. Deal?

(Dirangkum dari berbagai sumber informasi)

Tuesday, March 1, 2011

Ex- and The City



Jika elo tinggal di kota kecil seperti Bandung, maka kesempatan untuk bertemu dengan orang yang pernah, bahkan baru membuat elo patah hati akan sangat tinggi kemungkinannya. Kesempatan bertemu dengannya disaat elo tampil kacau, atau disaat elo lagi belajar untuk mencoba melupakannya atau disaat elo sudah sedikit demi sedikit sudah melupakannya bla bla bla. Semua kesempatan itu bisa saja datang menghantam elo tiba-tiba begitu saja tanpa elo perkirakan sebelumnya.

Apa yang disebutkan diatas, itu adalah FAKTA dan tidak menutup kemungkinan pernah dan sedang terjadi atas diri atau sekeliling kita. Mengingat cerita dan kejadian yang pernah dialami oleh salah seorang temen gue, Malta.

Setelah resmi keluar dari yang namanya "In Relationship" dengan seseorang, dia banyak bercerita tentang bagaimana, apa dan keadaan yang dialami dengan hati dan pikiran-pikiran dia selama melewati "pasca putus" itu. Intinya, mungkin bisa gue tegaskan adanya ketidakinginan dan penolakan untuk bertemu mantan pasangan kita untuk sementara setelah mengalami yang namanya perpisahan sampai dimana hati kita benar-benar telah pulih kembali dari yang namanya kesedihan, kekecewaan, ketakutan untuk berhubungan kembali dengan orang lain, bahkan sakit hati sekalipun. Dan sekali lagi gue tegaskan disini, kalo gue bukan tipe orang yang hanya mendengarkan dari satu sisi saja. Mungkin gue cuma bisa bilang kalo setiap orang setelah melewati yang namanya putus, tentulah tidak ingin bertemu dulu dengan mantan pasangannya tersebut.

Gue rasa bukan hanya masalah-masalah cinta dalam artian konsep "pacaran" saja yang akan menimbulkan konflik seperti ini, masalah pertemanan bahkan kekeluargaan sekalipun bisa saja mengalami konflik ini. Yeyen, sahabat, teman bahkan saudara gue ini pun pernah mengalami hal yang sama. Pertemanannya yang baru saja tercipta dahulu dengan seseorang yang bisa dibilang teman gue juga, bisa musnah dan berantakan dalam hitungan menit hanya karena sebuah "kekhilafan" yang telah dilakukannya. Balik lagi, gue cuma mau bilang kalau gue tidak hanya melihat dari satu sisi saja. Gue tidak mau menyalahkan siapa-siapa dalam menghadapi konflik yang pernah dialaminya itu, mungkin gue cuma menyalahkan kebodohan dan kecerobohan yang telah "mereka" lakukan tanpa berpikir panjang dan meyakinkan diri terlebih dahulu untuk siap menghadapi segala konsekuensinya. Membahas tentang pertemanan yang baru saja tercipta dan dalam sekejap bisa hancur berantakan ini, Gue pun baru mengalaminya. Kepercayaan yang selama ini gue taruh didalam pertemanan gue dengan seseorang yang baru sebulan gue kenal itu harus gue tinggalkan karena kepercayaan yang baru saja gue berikan telah dirusak dengan hal-hal yang tidak semestinya dilakukan terhadap yang namanya teman sendiri. Intinya, Semua perbuatan pasti ada resikonya, mau tidak mau harus kita hadapi dengan kedewasaan pikiran. that's it !
 
Hal-hal yang menimbulkan konflik, kekecewaan, kemarahan, kesedihan, kesalahpahaman, rasa sakit hati bahkan pertengkaran hebat sekalipun, cukup meyakinkan gue kalo semua itu akan menimbulkan adanya penolakan bertemu kembali dengan orang tersebut sampai dimana kita sudah benar-benar siap untuk bertemu kembali.

Well, after a break up, certains streets, locations even times of day are off limits. The city becomes a deserted battlefield loaded with emotional land mines, you have to be very careful where you step or you could be blown to pieces.

Mungkin ada benarnya persepsi salah seorang teman gue, bahkan mungkin menurut gue pribadi bahwa "sometimes, being single is amazing time".

Why?
For sure, elo bisa jalan kemana saja dan dengan siapapun yang elo mau. Karena bagian terbaik dari "tak punya hubungan atau lebih dikenal dengan single" adalah: elo jadi punya banyak waktu bertemu dengan sahabat dan teman-teman elo bahkan orang baru sekalipun. Di dunia yang orangnya semakin sering ditinggalkan, what are the break up rules? Kalo menurut gue sendiri, jangan pernah berhenti memikirkannya even for a moment! Because that's the moment they'll appear! Karena selama elo berusaha untuk melupakannya, maka akan semakin sulit pula dia keluar dari ingatan elo. Jadi nikmati saja semua kenangan yang pernah tercipta sembari elo tetap berjalan ke depan. Deal?

Peraturan terpenting dalam the break up rules, : "betapapun elo patah hati, atau berapa lama elo belajar untuk melupakannya, elo tidak akan pernah bisa melewatinya tanpa yang namanya "sahabat" dan teman-teman terbaikmu"!

So, Just let me know what's in your mind for "the break-up rules"?